Kecamatan Sangkapura bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Gresik memangkas ranting pohon di area kawasan alun-alun Sangkapura, Minggu(01/12/2024).
Koordinator lapangan program ini menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan berkala dan rutin dilakukan selama ranting pohon semakin tinggi dan rimbun.
"Sasarannya adalah pohon-pohon yang sudah terlalu tinggi dan rimbun. Apalagi kan sekarang ini angin lumayan kencang yang ditakutkan kalau ada warga melintas kemudian ada hal-hal yang tidak diinginkan" ungkapnya.
Pemangkasan memang menyasar pada pohon yang dinilai sudah terlalu tinggi, rimbun dan keropos sehingga dirasa perlu untuk dilakukan pemangkasan pada ranting agar bisa mengurangi beban saat musim angin kencang.
Camat Sangkapura juga ikut berkomentar terkait pemangkasan bahwa menurutnya program ini merupakan upaya perapian taman kota. Sekaligus upaya penanggulangan bencana sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Masalah alun-alun ini kan sekarang menjelang musim hujan dan musim angin yang datang secara sporadis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka dilakukan pemangkasan ranting pohon. Dan dalam hal ini saya sudah mendapat izin dari Dinas Lingkungan Hidup" tegasnya.
Terlihat para pasukan pemangkas pohon tengah sibuk memangkas satu persatu ranting-ranting pohon yang kemudian dikumpulkan dan diangkut oleh mobil pick-up terbuka.
Hal ini mengundang beragam komentar dari kalangan masyarakat. H. Khaliq yang rumahnya kebetulan disebelah timur alun-alun merasa diuntungkan dalam hal ini karena sampah daun dari tanaman jenis angsana ini hampir setiap hari jatuh di pekarangan rumahnya.
"ya saya jadi ga perlu repot-repot nyapu lagi sekarang. sehari saja halaman rumah ga disapu, besoknya pasti sudah penuh sampah daun dari alun-alun" tegas Khaliq.
Beda lagi dengan teman-teman PGRI yang tanggal 9 desember 2019 nanti akan mengadakan upacara di lapangan alun-alun mereka malah merasa dirugikan karena tidak ada lagi tempat berteduh bagi yang upacara di alun-alun.