Gambar hanya merupakan ilustrasi

Sejumlah bidan di pulau Bawean mengeluhkan dana klaim Jaminan Persalinan (jampersal) yang tak kunjung cair untuk tahun 2019. Sudah mengajukan klaim sesuai prosedur namun masih belum ada respon dari dinas terkait. Adapun keterlambatan pembayaran klaim dana Jampersal sudah memasuki bulan ke-6, yaitu sejak bulan Mei 2019.

Beberapa bidan di pulau Bawean sangat menyayangkan perihal tersebut karena sangat merugikan, di satu sisi bidan harus dituntut untuk bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan kepada pasien sedangkan di sisi lain bidan harus menanggung biaya persalinan yang terbilang tidak sedikit.

"Sudah dari bulan Mei 2019 dana Jampersal tidak cair. Dan kita sudah tidak melakukan klaim per bulan September dikarenakan klaim kita sampai bulan Agustus kemaren saja masih belum ada konfirmasi dari dinas terkait, sehingga kita stop klaim". Kata salah seorang bidan yang enggan disebutkan namanya.

Bahkan bidan tersebut juga menegaskan, jika klaim dana Jampersal tak kunjung cair atau tidak mendapatkan respon dari pihak pemerintah maka bidan akan memanggil pasien dari bulan Mei sampai Agustus 2019 yang menggunakan kartu Jampersal ketika persalinan untuk dimintai biaya persalinan.

Jampersal diperkenalkan pertama kali oleh Menteri Kesehatan sejak tahun 2011 dan ditujukan bagi masyarakat yang belum mempunyai jaminan pelayanan kesehatan, tidak terbatas juga untuk masyarakat miskin atau kurang mampu.

Jampersal merupakan salah satu program andalan pemerintah di bidang kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI).

---

0 Comment